Selasa, Januari 26, 2010

MoU Microsoft

by Romi Satria Wahono

 
mou.jpgMelanjutkan kisah sebelumnya, pertemuan hari ini, Jumat, 19 Januari 2007 di Kementrian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) lebih rame daripada pertemuan sebelumnya di Depkominfo. Teman-teman dari komunitas opensource yang datang juga relatif lebih banyak dari sebelumnya. Yang pasti ada nama-nama: Ahmad Suwandi, I Made Wiryana, Rahmat M. Samik Ibrahim (2 hari turun gunung terus), Rusmanto, Harry Sufehmi, Ahmad Sofyan, Heru Nugroho (moderator acara), Adang Suhendra, Prihantoosa, Irwin Day, Anjar Ari Nugoho, Dheche, Aulia Adnan, Bona Simanjuntak (telat loe Bon, dasar!) dan saya sendiri Romi Satria Wahono (bukan Wirawan ya om DonnyBU, tolong ganti yg di detikinet! grrhhh) ;) . Dari KNRT, pak Kusmayanto Kadiman (KK) full team, ada pak Richard Mengko, pak Engkos Koswara, pak Kemal, pak Idwan, dsb. Tolong tambahi lagi ya kalau ada yang kelewat, pasti banyak :)
Model acaranya sedikit berbeda dengan sewaktu ketemu pak Sofyan Djalil. Pak KK minta kita mengenalkan diri dan apa yang sedang diperjuangkan (mewakili komunitas apa). Saya pikir format ini lebih menarik, karena kita semua diberi kesempatan bicara. Setelah itu baru pak KK memberikan beberapa patah kata berhubungan dengan tema pembahasan. Karena saya telat, maaf mampir dulu ngambil dokumen di LIPI, sambil nunggu 3in1, beberapa hal yang sempat tercatat adalah:
  • Made Wiryana cerita tentang aktifitas opensource dan Linux di Indonesia dan kerjasama dengan 3 generasi pemerintah, Bona cerita tentang Asia Source di Sukabumi, saya cerita tentang opencontent dan IlmuKomputer.Com (termasuk sedikit tentang mimpi ke depan seperti MIT opencourseware), Ahmad Sofyan cerita tentang RimbaLinux, Harry Sufehmi cerita tentang pengalaman migrasi sewaktu di UK (birmingham), pak Rusmanto cerita tentang Yayasan Penggiat Linux Indonesia dan juga masalah tentang infolinux dan masalah pemasang iklan yang menurun karena satu dan lain hal (maaf boleh ditulis disini pak Rus?). Pak Adang cerita ke-Gunadarma-an dan Wandi cerita tentang ke-airputih-annya. Irwin Day juga muncul hari ini dengan gaya ceplas ceplos ala milis :)
  • Pak KK mengatakan bahwa dia tidak berniat untuk beradu argumentasi lebih jauh dengan pak Sofyan Djalil. IGOS adalah kesepakatan bersama banyak mentri, termasuk didalamnya Depkominfo di tahun 2004. Pak KK hanya ingin komitmen itu dijalankan bersama, sekali lagi IGOS bukan cetusannya, mungkin dia hanya perbaiki tata bahasanya menjadi “Indonesia, Go Opensource” (pakai koma). Dia pingin tunjukkan dan buktikan dengan progres, sudah seberapa jauh beliau bisa me-migrasi instansi-instansi pemerintah ke opensource. Dia mulai dari beberapa rekan yang kebetulan memimpin institusi Jimly Assidiqie(Mahkamah Konstitusi), Faisal Basri (KPPU), dsb. Pak KK juga sempat cerita bagaimana beliau mengkritik seorang Mentri di Thailand karena ucapannya di media massa yang keliru tentang opensource. Sukses migrasi opensource di KNRT karena pak KK sendiri maju, langsung menggunakan opensource. Ketika yang diatas sudah mau melaksanakan, pasti yang di bawah akan ikut.
  • Pak KK mendukung konsep Be Legal. Dan dia juga tidak mempermasalahkan MoU secara isi karena justru itu wujud demokrasi. Kalau semua dipaksa memakai satu solusi itu gaya sosialis, dan itu tidak baik untuk republik ini. Mungkin yang perlu diperhatikan mengenai masalah kewenangan, seorang mentri berwenang penuh terhadap kementrian/departemen yang dipimpin. Ketika seorang mentri ingin membuat kebijakan untuk seluruh Indonesia, dia harus mendapatkan delegasi formal dari pemimpin diatasnya atau mentri yang secara default mendapat mandat yaitu Mentri Luar Negeri. Juga tentang bahasa yang digunakan wajib menggunakan bahasa Indonesia, untuk beberapa hal khusus bisa saja bahasa Inggris, namun wajibnya adalah bahasa Indonesia.
  • Aulia Adnan mengatakan bahwa dia telah membuat analisa mengenai MoU Microsoft dan Pemerintah Indonesia, kesimpulan sementara dari segi hukum (sesuai core competencenya) lebih banyak mengarah ke MoU yang ilegal!
Dari dua hari ini bertemu dengan pak Sofyan Djalil dan pak KK, saya sendiri melihat bahwa pemicu berpikir keduanya cukup positif. Keduanya ingin memecahkan masalah bangsa ini, ingin mengangkat Indonesia dari keterpurukan, hanya mungkin strategi dan caranya sedikit berbeda. Pak Sofyan ingin cepat menurunkan piracy rate kita, supaya Indonesia segera terangkat dan tidak lagi masuk watchlist yang cukup berefek negatif ke industri dan perdagangan Internasional Indoesia. Sedangkan pak KK mencoba solusi yang lebih memiliki kebebasan dan kemandirian. Pak KK juga buktikan di KNRT yang dia pimpin bahwa migrasi ke opensource adalah sangat mungkin dilakukan. Yang pasti keduanya memiliki satu konsep sama yaitu: Be Legal!

Menjadi Entrepreneur

by Romi Satria Wahono
 
entrepreneurship.gifMas Romi, selama kuliah kan kita sebagai mahasiswa nggak sempat latihan berbisnis. Padahal aku tuh pinginnya begitu lulus langsung bisa mandiri alias bikin perusahaan sendiri. Gimana ya caranya. (Maria, Samarinda)
Aku ini kutu kupret mas, mahasiswa teknik informatika tapi kemampuan coding lemah. Kalau buat-buat desain sih lumayan mas, photoshop dan coreldraw itu peganganku tiap hari. Aku mimpi pingin berbisnis sendiri, cuman nggak ngerti gimana dan apa yang harus aku pelajari sekarang. Bantu aku dong mas. (Irwan, Bandung)
Dua pertanyaan yang sering muncul ketika saya mengisi seminar dan workshop di kampus-kampus tentang entrepreneurship. Pertanyaan yang harus kita hargai karena generasi muda kita punya semangat untuk hidup mandiri dan tidak tergantung kepada belas kasihan orang lain. Banyak cara saya menjawab, hanya mungkin untuk mahasiswa yang masih polos dan lugu, saya beri 10 kiat mudah seperti berikut ini.
  1. Pelajari latar belakang teman satu angkatan. Bapak dan ibunya kerja sebagai apa misalnya. Apakah ada yang menjadi dokter, mengelola klinik, rumah sakit atau apotik? Atau mungkin ada yang punya toko buku atau pengelola perpustakaan? Oh mungkin ada yang bekerja di bengkel? Pelajari semua dan cari informasi sebanyak mungkin? Lha untuk apa? Hush diam dulu, ikuti kiat kedua ;)
  2. Ok sekarang pilih, cari teman yang bisa diajak kompromi, yang cukup dekat atau bahkan sahabat, dan punya semangat sama untuk terjun bebas memulai berbisnis. Anggap kita pilih yang kebetulan bapaknya punya atau mengelola apotik. Lho terus mau digimanain tuh?
  3. Cari buku di toko buku, ada nggak buku tentang belajar bahasa pemrograman yang menggunakan contoh membangun aplikasi atau sistem informasi manajemen (SIM) untuk apotik? Cari buku sampai yang terselip di rak-rak toko buku. Kadang ada buku yang meskipun desain covernya jelek, tapi studi kasusnya lengkap, bahkan source codenya dibagi. Nggak dapat juga? Ok ayo cari yang open source saja, coba cek dari sf.net, saya yakin bisa ditemukan. Lha kalau belum nemu juga? Coba Googling deh :)
  4. Sekarang mulai oprek SIM untuk apotik tadi. Mulai pelajari kodenya, oprek dan tambahkan fungsi-fungsi yang diperlukan. Masih sederhana dulu nggak papa. Buka semua file image, baik gif, jpg, dan png. Lakukan editing atau buat image baru yang unik dan khas. Intinya percantik desainnya, ini enteng kan, apalagi anda jagoan manipulasi image dan foto (asal jangan porno) :) Jangan lupa cek lisensinya supaya tidak melanggat, dan juga beri credit ke pengembang asal kalau itu opensource. Nggak perlu risih untuk memasukkan satu kalimat “Powered by …. ” atau “Engine by …” pada SIM Apotik yang kita oprek tadi.
  5. Eng-ing-eng … kita sudah punya produk berupa software yang siap ditawarkan nih, meskipun sederhana dan engine-nya ngambil dari contoh di buku atau opensource. Nah obrolkan dengan teman yang kita pilih tadi, minta dia “merayu” bapaknya supaya mau pakai software SIM itu di apotik milik beliau. Nggak perlu bayar kok, gratis, tinggal nyediakan PC atau laptopnya saja, itupun nggak perlu canggih-canggih. Komputer tua saja toh SIM kita juga belum banyak fiturnya.
  6. Hore berhasil diimplementasikan! Berdua dengan sahabat kita tadi, bantu pegawai apotik untuk entri data yaitu data daftar obat yang disediakan oleh apotik. Jangan lupa buat spanduk kecil dan brosur diatas komputer tadi, beri tulisan:”Apotik ini Dikelola dengan Sistem Informasi Manajemen Apotik (SIMAPO) ver 1.0;)
  7. Jangan puas sampai disitu, buat situs untuk promosi, kalau nggak ada modal pakai saja blog gratisan dengan Wordpress.Com atau Blogspot.Com. Ngeblog deh, ceritakan bagaimana SIMAPO itu dikembangkan. Tulis juga pengantar tentang sistem informasi manajemen, tentang obat-obatan, tentang apotik, tentang kenapa apotik harus memanfaatkan IT. Kalau perlu manjakan pengunjung dengan daftar apotik seluruh Indonesia, data dari mana? Ya cari dari YellowPage atau Googling yo :) Ops jadi kelupaan, jangan lupa beri tulisan yang agak gede: “SIMAPO ver 1.0 Telah diimplementasikan di Salah Satu Apotik di Kota Besar di Indonesia“.
  8. Masih belum boleh puas :)  Rayu teman lain yang punya tetangga, kakek, nenek, bapak, ibu, paman atau saudaranya baik jauh maupun dekat yang mengelola apotik. Minta supaya mau install, gratis, tapi kalau mau bayar juga nggak nolak, Rp 500.000 deh, kalau ditawar Rp 50.000 ya nggak masalah. Anggap saja ada ongkos naik angkot untuk install SIM-nya :) . Jangan lupa update spanduk dan brosur, “Apotik Ini Dikelola dengan SIMAPO ver 1.0, Sistem Informasi Manajemen untuk Apotik yang telah Diimplementasikan di Beberapa Kota Besar di Indonesia“.
  9. Alhamdulillah sudah dapat dua customer coi! Meskipun masih gratisan, tapi lumayan untuk nambahi Portfolio :) Mulai oprek-oprek lagi aplikasi Apotik kita, tambahkan fitur berdasarkan feedback dari Apotik yang sudah menggunakan. Benahi lagi user interface, percantik lagi, buat yang lebih segar dan unik, beri versi baru 1.1. Mulai tawarkan lagi, hanya jangan lagi gratis, Rp 300.000 atau Rp 700.000 gitu deh, tapi kalau teman sendiri yang minta asal ada ongkos jalan juga OK :) Mudah-mudahan bisa terus berkembang, atau dalam 1-2 tahun jangan-jangan sudah mulai bisa ikutan tender Departemen Kesehatan dengan pagu Rp 100 juta tuh untuk SIM Apotik … hehehe
  10. Kalau sudah matang dengan satu produk, terus perbaiki produk itu sampai lengkap fiturnya. Dan kalau tertarik untuk mengembangkan produk lain, mulai lagi dari tahap pertama, cari teman lagi yang bapaknya punya bengkel, pengelola perpustakaan, punya toko buku, dsb. Lha siapa tahu bisa bikinkan aplikasi untuk bengkel, perpustakaan atau toko buku. :)
Nggak terasa, setelah melewati tahapan ke 10, dua mahasiswa lugu kita telah menjelma menjadi dua orang entrepreneur :) Di saat teman-teman yang lain masih pontang-panting membawa surat lamaran pekerjaan, kedua mahasiswa ini ketika lulus sudah bisa mandiri, punya produk yang mapan, yang siap dijual dan ditawarkan ke berbagai institusi atau perusahaan. Ternyata masuk universitas tidak sia-sia lho, ilmu yang dipelajari di kampus alhamdulilah bisa digunakan untuk kehidupan kita, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru :)

life skill, kecakapan hidup

by Romi Satria Wahono
 
kompetensi.jpgSebelum saya pulang ke Indonesia tahun 2004, saya sengaja mempersiapkan paket-paket materi seminar, workshop dan kuliah yang kira-kira masuk ke core competence (kompetensi inti) saya. Materi saya kemas dalam bentuk artikel, paper dan presentasi. Sudah hampir 2 tahun lebih dari masa itu, dan sudah ratusan seminar, workshop dan kuliah dimana saya jadi pembicara didalamnya. Paket selalu saya perbaiki dan sajikan sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang audiensi, termasuk data-data baru saya ambil dari seri journal-journal terbaru. Paket makin hari makin bertambah sesuai dengan mobilitas kegiatan, ngajar, kerja dan pengalaman baru yang saya dapat.
metroelifestyle.jpgSelama 10 tahun lalu di jepang, saya lebih banyak bicara tema advanced tentang penelitian (research) yang saya kerjakan dalam event international conference, workshop, working group (kalangan peneliti terbatas). Kompetensi inti saya sebenarnya adalah di bidang Software Engineering, eLearning System dan Knowledge Management. Fokus penelitian saya selama di Saitama University di sekitar tiga bidang ilmu tersebut. Selama di Indonesia, bidang garapan saya bertambah dengan Computer Network dan Documentation Science. Ini karena saya kebetulan di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bekerja di Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII). PDII selain memiliki TuPoksi (tugas pokok dan fungsi) mengadakan layanan dan penelitian bidang Library and Documentation Science, juga menjadi Regional Academy (RA) Cisco. Kebetulan salah satu SDM yang dikirim adalah saya untuk menyelesaikan pendidikan 4 Semester Cisco Networking Acaedemy Program (CNAP), di Cisco Academy Training Center (CATC), Nanyang Technological University (NTU) Singapore. Sehingga dua bidang itu juga menjadi garapan saya saat ini.
Selain core competence resmi saya diatas, saya juga punya hobi mengerjakan berbagai hal lain. Hobi ini kemudian menghasilkan hasil (result) dan pengalaman (experience) yang kemudian saya sering share ke orang lain (publik). Tema yang termasuk hobi saya misalnya adalah Community Building, Community Leadership, Linux, Opensource, dan Computer Security. Meskipun demikian, saya bukan superman yang mengerti secara mendalam seluruh cabang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Saya sering menolak berbagai undangan seminar atau workshop yang memberikan tema yang tidak saya kuasai dengan baik, meskipun saya biasanya memberi solusi ke panitia dengan memberi referensi siapa yang competence di tema tersebut.
rakbukuku.jpgSaya punya keinginan kuat untuk belajar, atau teman-teman saya sering mengatakan bahwa saya rakus ilmu :( Mungkin ini ada benarnya, dan sebenarnya sudah jadi  penyakit yg tidak sembuh-sembuh ;) Semasa duduk di bangku kuliah di Saitama University, Jepang, saya sering mengambil mata kuliah jurusan lain. Bahkan pada saat tingkat 4 saya mendapat warning dari profesor saya untuk tidak mengambil kuliah lagi karena overdosis, dan lulus dengan total kredit lebih dari 170 (syarat kelulusan program S1 sekitar 118 SKS). Saya suka membaca dan belajar bidang apapun yang belum saya kuasai. Koleksi buku di rumah juga sudah terlalu banyak, enam rak buku saya sudah cukup membuat ruang tamu penuh dan istri saya kerepotan untuk merawatnya. Dan untungnya tamak dalam ilmu adalah behavior yang baik dan sangat dianjurkan oleh agama ;) Dan secara tidak sadar, orientasi dalam belajar adalah untuk mengajarkannya kepada orang lain. Begitu membaca sebuah buku, saya selalu berorientasi bagaimana saya membuat penjelasan yang lebih mudah untuk saya sampaikan ke orang lain. Mungkin ini karena sebagian besar aktifitas saya ada di dunia akademisi (kampus), baik semasa di Jepang maupun di Indonesia.
BTW, Sedikit berbeda dengan research activity yang saya lakukan di Jepang, di Indonesia saya menemukan market baru yang lebih inklusif, umum dan jumlahnya sangat besar. Saya mulai memodifikasi tema-tema yang dulu saya buat untuk memenuhi target inklusif ini. Kalau dari susunan piramida, saya mengambil setengah lapis ke bawah dan bukan setengah lapis ke atas yang lebih ekslusif dan sedikit jumlahnya. Lebih banyak masyarakat awam, lebih banyak yang memerlukan solusi dan pencerahan yang komprehensif berhubungan dengan teknologi informasi. Kondisi SDM di Indonesia kita saat ini masih seperti itu, dan ini adalah sebuah tantangan. Saya justru ingin mengajak rekan-rekan aktifis teknologi informasi lain untuk memperhatikan masalah ini. Jangan keasyikan di jenis publik yang high level, karena teman-teman di daerah (pemda), instansi pemerintah dan sekolah-sekolah SD/SMP/SMA juga harus kita sentuh dan perhatikan.
Biasanya ketika diundang menjadi pembicara, saya menyiapkan dua hal: paper dan presentasi. Judul biasanya saya sesuaikan dengan tema besar seminar/workshop. Teknik penyampaian, paper dan presentasi saya sesuaikan dengan latar belakang audiens (peserta) yang hadir. Sehingga yang biasa saya tanyakan ke panitia adalah tentang:
  • Tema Besar Acara (mengatur objective materi dan isi yang saya bawakan)
  • Latar Belakang Peserta (mengatur level materi dan teknik penyampaian)
Berikut saya share beberapa topik materi yang saya kuasai dan pernah saya bawakan. Saya susun judul berdasarkan kategori bidang.
1. Teknologi Informasi Umum
- Pengantar Teknologi Informasi
- Pengantar Internet
- IT dan Pornografi
- Teknik Presentasi IT yang Menarik
- Teknik Pembuatan Presentasi Ilmiah Interaktif
2. Documentation and Library Science
- Ilmu Dokumentasi, Perpustakaan dan Pemanfaatannya
- Pemanfaatan IT dalam Perpustakaan
- Pengantar Digital Library
- Teknik Pengembangan Sistem Digital Library
- Sistem Otomasi Perpustakaan
- Teknik Mengembangkan Sistem Otomasi Perpustakaan
- Pengarsipan Digital dan Tekniknya
3. Knowledge Management
- Pengantar Knowledge Management
- Knowledge Management dan Tool
- Teknik Pengembangan Knowledge Management System
4. IT and Education
- Teknologi Informasi untuk Pendidikan
- Pengantar eLearning
- Teknik Pengembangan eLearning
- Pengantar Multimedia Pembelajaran Interaktif
- Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
- Software Engineering dalam Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
5. Linux and Computer Security
- Linux Fundamental
- Administrasi di Linux
- Security di Linux
- Linux dan Opensource
- Linux untuk Bisnis
- Dasar-Dasar Keamanan Komputer dan Jaringan
- Konsep dan Teknik Intrusi Sistem
- Web Hacking Teknik dan Tool
- Cybercrime and Cyberlaw
6. Computer Network
- Pengantar Jaringan Komputer
- Wireless Networking dan Teknik Instalasi
- Networking Basics (CCNA 1 CNAP)
- Routers and Routing Basics (CCNA 2 CNAP)
- Switching Basics and Intermediate Routing (CCNA 3 CNAP)
- WAN Technologies (CCNA 4 CNAP)
7. Community Building
- Community Building dengan Case Study IlmuKomputer.Com
- Community Leadership: Concept and Practice
- Pengembangan SDM IT dan Tekniknya
- Mengenal IlmuKomputer.Com
- Strategi Membangun Pelatihan IT
- IT Leadership and Management
8. Programming and Database
- Konsep dan Praktek Basis Data
- Pengantar Web Portal
- Pengantar Content Management System (CMS)
- Teknik Cepat pengembangan Web dengan CMS
- Database System (Mata Kuliah)
- Web Programming dengan PHP dan MySQL (Mata Kuliah)
- Java Programming (Mata Kuliah)
- C Programming (Mata Kuliah)
- Algoritma dengan Bahasa C (Mata Kuliah)
9. Software Engineering and Project Management
- Object Oriented Analysis and Design dengan OMT
- Object Oriented Analysis and Design dengan UML
- UML dengan Rationale Rose
- Pengantar Software Engineering
- Requirement Engineering
- Design Pattern
- Software Project Management (Mata Kuliah)
- Software Engineering (Mata Kuliah)
- Advanced Topics on Software Engineering (Mata Kuliah)

tempat tinggal

by Romi Satria Wahono
 
rumahMencari rumah, termasuk hal yang pelik dalam hidup. Melibatkan semua elemen kehidupan, baik internal maupun eksternal. Memperhatikan masalah kemampuan finansial, lokasi sekolah anak-anak, lokasi tempat ibadah, lokasi pasar dan tempat belanja, lokasi taman bermain dan tempat rekreasi, gaya kehidupan sosial, sampai masalah kondisi air/listrik/gas, dsb. Melanjutkan tulisan saya dua tahun lalu ( halah, lama amir om! :) ) yang berjudul Lokasi Rumah Ideal di Jabodetabek, saya mencoba membagi hasil review yang saya lakukan sejak november 2009. Lha kenapa kok tiba-tiba jadi survey rumah lagi om? Kebetulan anak-anak sudah mulai banyak dan gede-gede, butuh kamar baru, butuh space yang agak luas. Merenovasi rumah yang ada di Puri Gading ada keterbatasan waktu, space dan kerepotan harus kontrak rumah selama renovasi. Jadi pindah dan membeli rumah siap huni adalah pilihan terbaik :)
ALGORITMA PENILAIAN RUMAH
Saya mulai dari bagaimana alur berpikir atau algoritma saya dalam melakukan survey dan penentuan rumah.

  1. Menetapkan requirement specification dari rumah yang saya inginkan, yaitu:

    1. Posisi rumah dekat dengan tol (TOL)

    2. Posisi rumah tidak terlalu jauh dari Jakarta (JAKARTA)

    3. Fasilitas perumahan lengkap (sport center, tempat belanja, convenience store, tempat rekreasi) (FASILITAS)

    4. Posisi dekat dengan Sekolah dan lebih baik ada sekolah Islam Terpadu (TK/SD IT) (SEKOLAH)

    5. Posisi rumah di dalam cluster dan tanpa pagar (tidak di boulevard utama atau di pinggir jalan besar) (CLUSTER)

    6. Perumahan asri dan banyak pepohonan (ASRI)

    7. Jalan depan rumah lebar minimal 11 m (ROW)

    8. Kesiapan huni (HUNI)

    9. Isu-isu buruk tentang perumahan tidak banyak (ISU)

    10. Harga murah (HARGA)

  2. Mencari dan mengumpulkan isu yang muncul tentang perumahan lewat milis dan forum di Internet

  3. Menetapkan target perumahan dan memulai survey langsung ke pemasaran perumahan. Isu yang dikumpulkan pada tahap 2 dikonfirmasi ke pemasaran atau penduduk sekitar. Kali ini saya menetapkan review untuk lima kompleks perumahan di Cibubur.

  4. Mengkuantifikasi parameter dalam bentuk skor (1-3) dan membuat komparasi dalam bentuk tabel

  5. Kembali ke tahap 2-3 apabila informasi dirasa kurang lengkap
 IMPLEMENTASI DAN PENGUKURAN
Secara umum hasil review lima kompleks perumahan di Cibubur yang saya pilih (Green Park, Cibubur Residence, Raffles Hills, Kota Wisata, Citra Grand) seperti pada gambar di bawah.  Skor ada di field terakhir.
romi-reviewrumahcibubur
Kalau ditampilkan dalam bentuk grafik, seperti di bawah.
romi-reviewrumahcibubur-grafik
Dan ketika total penilaian kita tampilkan dalam bentuk grafik, maka akan menjadi seperti berikut.
romi-skorrumahcibubur
ANALISA LENGKAP HASIL PENGUKURAN

  1. Green Park
    Lokasinya bukan di Cibubur, tapi di sekitar 800 meter dari pintu tol Jati Warna (JORR). Menarik karena kedekatannya dengan tol dan juga jarak ke Jakarta cukup dekat. Perumahan baru yang mendapatkan penjualan tertinggi di Pameran Properti tahun 2007 (Jakarta Convention Center). Fasilitas masih belum banyak dibangun, baru berhasil membangun satu cluster. Banyak sekolah di sekitar lokasi, meskipun tidak di dalam kompleks. Kompleks perumahan direncanakan hijau dan asri. Pembelian rumah perlu inden satu tahun. Ada beberapa isu yang muncul pada perumahan Green Park. Pertama masalah jalan depan kompleks yang tidak juga selesai sampai sekarang. Kegagalan membebaskan dua rumah penduduk yang letaknya di depan, cukup mengganggu pandangan, karena bentuk dan tipe rumah tidak serasi dengan rumah di Green Park. Isu lainnya beberapa kali Green Park didemo warga berhubungan dengan masalah saluran air yang kemungkinan membuat warga di luar Green Park kebanjiran. Satu masalah besar yang paling menyakitkan adalah harga. Harga naik setiap 3 minggu, dan saat ini tidak ada lagi rumah yang dijual dibawah Rp. 500 juta. Bahkan dengan luas bangunan dan tanah yang mirip, Green Park lebih mahal daripada Kota Wisata. Kemungkinan besar harga Green Park tinggi karena biaya pengurukan seluruh lahan di perumahan tersebut.

  2. Cibubur Residence
    Lokasi cukup dekat dengan tol cibubur.  Pengembang sepertinya berkonsentrasi untuk menjadikan Cibubur Residence sebagai kompleks perumahan saja tanpa fasilitas pendukung. Dengan row jalan yang kecil, perumahan cukup berjejal, bahkan taman di setiap cluster dibuat hanya memanfaatkan ujung-ujung cluster yang tidak mungkin dijual. Pembelian rumah memerlukan inden sekitar 1 tahun dan harga sedang, tidak mahal dan tidak murah. Salah satu andalan perumahan Cibubur Residence adalah kedekatan dengan jalan tol. Bahkan kantor pemasaran dibuat seadanya dengan memanfaatkan rumah contoh di bagian paling depan, dekat dengan pintu masuk. Banyak isu yang muncul di Internet tentang perumahan ini adalah masalah kualitas bangunan yang tidak seimbang dengan harga, misalnya pintu utama yang hanya menggunakan triplek tebal, dsb. Hasil dari survey lokasi dan Internet, secara nilai total, Cibubur Residence saya nilai paling rendah diantara lima perumahan yang saya review.

  3. Raffles Hills
    Perumahan elit, asri, fasilitas lengkap dan termasuk yang populer di Cibubur karena kedekatannya dengan pintu tol Cibubur. Isu penting dari Raffles Hills adalah keterjang tol JORR-2 yang membelah Raffles Hills menjadi dua bagian. Flyover tol akan mengakibatkan Raffles Hills berlubang sekitar 50 meter. Sebagian besar penghuni cluster yang keterjang tol JORR-2 sudah menerima biaya pembebasan lahan, sebagian pindah ke cluster baru (Spring Land dan Victory Land). Yang menarik dari Raffles Hills adalah adanya potongan harga 25% untuk semua rumah, plus tambahan potongan 10% lagi apabila kita membeli dengan tunai (cash). Bahkan kalau kita mau rumah yang tusuk sate, ditambah ada potongan lagi 5% :) Sebagai tambahan informasi, akan dibangun sekolah internasional (Springfield International School) di dalam kompleks Raffles Hills. Secara total penilaian menduduki peringkat kedua setelah Kota Wisata. Nilai terangkat karena masalah harga, kedekatan dengan tol dan row jalan yang lebar.

  4. Kota Wisata
    Kota Wisata memiliki fasilitas terlengkap, lingkungan indah, asri dengan row jalan yang sangat lebar, baik untuk boulevard utama, kedua maupun jalan di dalam cluster. Untuk orang yang tidak banyak gerak atau keluar ke Jakarta, Kota Wisata termasuk pilihan terbaik. Semua sudah tersedia di dalam kompleks, untuk urusan sekolah ada Fajar Hidayah (TK-SD-SMP-SMA), untuk urusan belanja juga lengkap, bahkan ada pasar modern yang menyediakan makanan fresh, untuk rekreasi ada kampung wisata, fantasy island, dsb. Convenience store semacam indomart dan alfamart juga betebaran di banyak ruko. Mau service mobil ada automotive center. Intinya kalau sudah di dalam, tidak perlu ke mana mana lagi, semua sudah tersedia. Cluster baru yang tersedia adalah Coatesville dan Hacienda Heights, dengan jenis rumah inden atau siap huni. Posisi Kota Wisata 7 km dari pintu tol Cibubur, relatif agak jauh. Harga yang ditawarkan relatif tinggi, meskipun tidak setinggi Green Park. Isu yang muncul adalah masalah jalan tol JORR-2 yang akan menerjang cluster montreal dan sekitarnya. Apabila tol akan mengikuti jalur pipa gas, maka yang akan diterjang oleh tol JORR-2 adalah wilayah cluster terdepan dari Kota Wisata. Isu lainnya adalah masalah bau sampah dari TPA bantar gebang yang kadang tertiup angin memasuki wilayah kota wisata, meskipun secara lokasi sebenarnya sangat jauh ke TPA bantar gebang. Total skor untuk Kota Wisata adalah yang paling tinggi diantara lima kompleks perumahan yang saya survey.

  5. Citra Grand
    Keunggulan dari Citra Grand adalah harga yang relatif murah dibandingkan dengan perumahan lain. Fasilitas cukup lengkap dengan tambahan keunggulan adanya mal citra grand. Jalanan boulevard utama dan pintu masuk yang kecil adalah hal yang paling tidak saya sukai dari Citra Grand. Isu yang muncul dari Citra Grand adalah masalah pengaturan biaya bulanan (sampah, keamanan, dan listrik) oleh pengembang yang terlalu tinggi. Masalah tol, kemungkinan pintu tol JORR-2 akan ada di depan pintu gerbang Citra Grand, isu ini menarik bagi yang banyak menggunakan tol.  Tidak ada rumah siap huni, semua pembelian sistem inden sekitar 1 tahun. Secara total penilaian, Citra Grand relatif mirip dengan Green Park, meskipun tidak secara skala perumahan, karena Citra Grand jauh lebih besar dengan banyak cluster didalamnya.
KESIMPULAN
Bagaimanapun juga penilaian perumahan tetap sulit untuk obyektif, meskipun sudah diusahakan seobyektif mungkin :) Meskipun tidak sempurna, anggap saja review yang saya buat adalah salah satu referensi bagi yang berencana memiliki rumah di sekitar Jati Warna dan Cibubur. Insya Allah lain waktu akan saya sajikan review mendetail untuk perumahan lain. Bagaimanapun juga, rumah ideal adalah rumah impian, kadang sulit kita dapatkan hingga sering kita lupakan.
Tapi mudah-mudahan tetap selalu kita perdjoeangkan, karena memang mimpi datang untuk diperdjoeangkan :)

Keseharian kita

by Romi Satria Wahono
 
kiatmengelolawaktu.jpgKalo boleh tahu, mas Romi sehari tidur berapa jam ya? Meski jadwal padat koq masih bisa produktif nulis di blog, ngajar di sana sini gitu (Guntur)
Pertanyaan yang sangat sering muncul ke saya. Yang pasti, sehari tidak akan bisa kita perpanjang supaya lebih dari 24 jam. Kuliah beserta tugas-tugasnya ataupun pekerjaan beserta lembur-lemburnya tentu juga sudah memakan waktu tersendiri :) Benar ungkapan seorang pemikir besar Islam bernama Hasan Al Banna bahwa, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Supaya saya bisa tetap produktif diantara kesibukan pekerjaan, belajar dan urusan rumah tangga yang sudah menjadi kewajiban kita, saya memilki 3 kiat jitu untuk mengatur waktu. Alhamdulillah selama ini terbukti efektif dan manjur ketika saya terapkan. Nah apa sih 3 kiat jitu itu?
3 kiat jitu mengatur waktu itu adalah:
  1. Kurangi tidur
  2. Kurangi tidur
  3. Kurangi tidur
Sejak masuk SMA Taruna Nusantara tahun 1990, saya membiasakan diri untuk hanya 3-4 jam tidur dalam sehari. Waduh pusing dong? Ya awalnya pusing dan sering tidur di kelas. Tapi setelah itu terbiasa, yang pasti terbiasa pusing dan tidur di kelas … hehehe becanda ;) . Masuk kuliah di Jepang, kebiasaan itu masih saya bawa, dan alhamdulillah ini bisa mengejar banyak ketertinggalan masalah bahasa dan mengatasi berbagai masalah lain. Rasulullah juga tidak terlalu banyak tidur, tapi beliau masih bisa menjadi pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat baik dan handal. Beliau bahkan tetap menjadi panglima perang, mengikuti dan memenangkan berbagai peperangan yang dilakukan bersama sahabat-sahabatnya. Malu kita dengan beliau, tidur sering lebih dari 8 jam, jangankan ikut perang, di kelaspun masih sering ketiduran, kena angin or hujan dikit langsung demam plus pilek, dan bahkan mbantu tetangga ngejar ayamnya yang lepas juga nggak bisa :) Generasi muda, hayo jangan kayak gini!
Nah setelah punya modal banyak waktu, sekarang tinggal atur jadwal supaya bisa memanfaatkan dan mengalokasikan berbagai kegiatan dengan baik. Saya sendiri, pagi sampai sore untuk urusan bisnis, ngajar dan penelitian. Mulai sore hari saya buat jadwal untuk menulis, mempersiapkan bahan ngajar atau ngajari temen-temen IlmuKomputer.Com supaya mahir melakukan presentasi, ngajar di kelas dan public speaking. Di sela-sela waktu, saya masih bisa membimbing tugas akhir mahasiswa, menerima curhat konsultasi mahasiswa lewat YM, dari masalah memilih jurusan, memilih universitas, memilih software sampai memilih jodoh :) Kadang untuk refreshing sambil nunggu download file, saya menerima tantangan om Yadi, om Slamet atau om Udin untuk bermain FIFA 2008 atau WE. Sayangnya, sampai saat ini gocekan messi dan henry plus freekick ronaldinho lewat jempol saya masih terlalu tangguh untuk mereka :) ). Hoi om-om sekalian, sekali-sekali beri saya kekalahan dong, belajarlah dari kekalahan! … hehehe
Terus karena saya hidup di Jakarta yang jalanan selalu macet oleh kendaraan, supaya tidak tua di jalan saya sedikit ubah style waktu kerja. Saya berangkat agak siang setelah jalanan mulai cair, dan pulang agak malam ketika lalu lintas sepi. Hidup di Jakarta lebih nikmat dan terasa bermakna … hehehe
Ketika dalam perjalanan keluyuran ilmiah, saya manfaatkan waktu idle sebelum naik panggung atau ketika nongkrong di executive lounge bandara sambil nunggu delay pesawat untuk ngikuti berita, browsing, blogwalking, baca ebook atau nulis kalau lagi dapat ide.
Saya pernah baca dari jurnal di bidang kesehatan, ngurangi tidur itu akan ngurangi usia kita. Wah ini gimana dong mas? (Nia, Depok)
Ya, mungkin benar dan mari kita asumsikan bahwa penelitian itu benar ;) Saya sendiri berprinsip bahwa tidak masalah mati muda asal meninggalkan banyak karya dan hasil perdjoeangan yang bermanfaat untuk masyarakat. Daripada berumur panjang tapi banyak melakukan kegiatan yang tidak berguna. Lha kalau umur sampai 80 tahun tapi cuman jadi tanggungan orang, tidak bisa membuka lapangan kerja baru, tidak mau share knowledge ke teman-teman yang lain, pinter dipakai sendiri, kaya dipakai sendiri, habis itu ternyata hasil korupsi, kelihatan pinter juga ternyata karena suka copy paste alias plagiat, kok menurut saya tidak terlalu berarti ya hidup itu. Target umur pendek selalu saya sampaikan ke teman-teman aktifis IlmuKomputer.Com, meskipun masih banyak yang belum ngeh atau malah ngacir ketakutan :) Saya sendiri yakin tidak akan lama hidup, diberi sampai 35 tahun alhamdulillah, kalaupun ditakdirkan sampai 40 atau 50 tahun ya berarti saya anggap ini suatu tantangan dari yang Diatas untuk lebih keras berdjoeang mewarnai perbaikan di republik ini. Saya sejak SMA sekolah dibiayai oleh rakyat. Karena bisa pinternya karena dibiayai oleh rakyat jadi ya harus saya cicil pelan-pelan untuk mengembalikan kepada rakyat :)
Terus diantara kesibukan, gimana mengelola waktu untuk keluarga mas? (Budi, Malang)
Orang bijak mengatakan, “Di samping orang besar, ada perempuan besar yang mendukungnya”. Artinya karena saya banyak makan, jadi istri saya mengikuti pola makan saya, sehinggu ikutan gemuk alias sama-sama jadi orang besar :) Aktifitas saya alhamdulilah didukung penuh oleh istri saya yang sudah setia menemani saya ikut perang “badar” menempuh kehidupan di Jepang. Kalaupun “kuantitas” pertemuan dengan istri dan anak berkurang, sebenarnya tidak menjadi masalah asal “kualitas” pertemuannya ditingkatkan. Karena hari sabtu dan minggu kadang saya harus keluyuran ilmiah ke luar kota, hari kerja sering saya pakai untuk ngantar lima prajurit saya jalan-jalan ke Dufan, Kebun Raya Bogor, Taman Safari, dsb. BTW, ke Kebun Raya Bogor di hari kerja nikmat lho, mobil bisa masuk dan kita bisa eksplorasi seluruh lokasi kebun raya sampai puas :)
Bagi saya kehidupan adalah ladang jihad alias usaha sungguh-sungguh, ini sering saya bahasakan dengan “perdjoeangan”. Waktu tidak banyak, karena sekali lagi, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”.

cracker, hacker

by Romi Satria Wahono
 
hacker.jpgAjari saya meng-hack server orang dong mas, saya pingin menjadi hacker nih (Joko, Semarang)
Ini termasuk pertanyaan yang sering masuk ke mailbox dan window YM saya. Dalam beberapa tahun ini terminologi hacking memang menjulang. Buku yang “tipis”, “instan” dan menggunakan judul “hacking” menjadi syarat baru penulisan buku-buku populer di Indonesia. Ini adalah permainan berbahaya dari para penerbit (yang diamini penulis) karena kerusakannya bisa sampai ke generasi muda kita. Membuat semakin kentalnya budaya bahwa ilmu pengetahuan bisa didapat dengan cara cepat, instan, bahkan cukup dengan modal buku setebal 20-50 halaman. Yang pasti hacker bukanlah craker, hacker membangun sesuatu sedangkan cracker merusaknya. Mari kita kupas tentang hakekat hacker dan hacking activities ini.
Sebagian besar literatur menyebut bahwa istilah dan budaya hacker pertama kali digunakan pada tahun 1961 ketika MIT mendapat kesempatan menikmati mesin PDP-1. Komputer pertama produksi DEC ini menjadi mainan favorit mahasiswa MIT khususnya yang tergabung di Tech Model Railroad Club. Mereka membuat alat-alat pemrograman, membuat banyak program, mengembangkan etika, jargon dan bahkan ngoprek PDP-1 sehingga menjadi mesin video-game generasi awal. Budaya inilah yang kemudian terkenal menjadi budaya hacker yang sebenarnya. Para hacker di Tech Model Railroad Club menjadi tim inti laboratorium penelitian Artificial Intelligence (AI) MIT yang menjadi pioneer dalam penelitian AI di dunia sampai saat ini.
Project ARPAnet yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika tak lepas dari campur tangan para hacker MIT ini. ARPAnet lah yang menyatukan  budaya hacker dari berbagai “suku”, misalnya dari Standford University dan Carnegie Mellon University (CMU). Para hacker MIT bahkan akhirnya berhasil mengembangkan sistem operasi sendiri bernama ITS (Incompatible Time-Sharing System) yang legendaris, menggantikan TOPS-10 sistem operasi standard yang diproduksi oleh DEC untuk PDP-10. ITS awalnya dibangun dengan assembler, tapi kemudian diubah ke dalam bahasa LISP, bahasa pemrograman functional yang dekat dengan dunia Artificial Intelligence.
Kreasi lain dari para hacker MIT yang cukup legendaris adalah Emacs (karya Richard Stallman), editor favorit yang tetap dipakai oleh banyak programmer mesin unix sampai saat ini. Saya mengenal pertama kali Emacs ketika masuk kampus di Saitama University tahun 1995, saya gunakan untuk menulis semua laporan kuliah saya, membaca email, browsing web, membaca newsgroup dan bahkan Emacs jugalah yang saya gunakan untuk membangun IlmuKomputer.Com generasi awal. Selain hacker dari MIT, para hacker Stanford University dan CMU juga tidak mau kalah, mereka bahkan berhasil mengembangkan aplikasi bersekala besar berupa expert system dan robot industri.
Hacker dari Bell Labs bernama Ken Thomson yang dibantu oleh hacker lain bernama Dennis Ritchie dengan bahasa C-nya mengembangkan sistem operasi Unix. Kolaborasi Thomson dan Ritchie adalah kekuatan yang sangat fenomenal, karena mesin Unix dan bahasa C adalah formula manjur pengembangan sistem operasi Unix dari varian manapun sampai saat ini (BSD maupun System V dimana Linux termasuk didalamnya). Perlu dicatat juga bahwa pada tahun 1982, para hacker dari Stanford dan Berkeley yang dipimpin William (Bill) Joy mendirikan satu perusahaan bernama Sun Microsystem.
Era 1984 dimulainya berbagai episode cracking yang cepat terkenal karena diangkat oleh pers dan para jurnalis. Para jurnalis mulai keliru menyebut kejahatan komputer dan penyimpangannya sebagai sebuah “hacking activities” dimana pelakuknya disebut dengan hacker.
Hacker yang sebenarnya adalah seperti Richard Stallman yang berjuang dengan Free Software Foundation dan puluhan tahun bermimpi membangun sistem operasi bebas bernama HURD. Linux Torvald juga adalah seorang hacker sejati karena tetap komitmen dengan pengembangan kernel Linuxnya sampai sekarang. Kontributor dalam pengembangan Linux dan software open source lain juga adalah para hacker-hacker sejati.
Pelaku carding (penyalahgunaan kartu kredit), phreaking, dan defacing bukanlah hacker tapi mereka adalah cracker. Ungkapan legendaris dari Eric S Raymond dalam tulisan berjudul how to become a hacker, “hacker membangun banyak hal dan cracker merusaknya“. Hacker sejati adalah seorang programmer yang baik. Sesuatu yang sangat bodoh apabila ada orang atau kelompok yang mengklaim dirinya hacker tapi sama sekali tidak mengerti bagaimana membuat program. Sifat penting seorang hacker adalah senang berbagi, bukan berbagi tool exploit, tapi berbagi ilmu pengetahuan. Hacker sejati adalah seorang penulis yang mampu memahami dan menulis artikel dalam bahasa Ibu dan bahasa Inggris dengan baik. Hacker adalah seorang nerd yang memiliki sikap (attitude) dasar yang baik, yang mau menghormati orang lain, menghormati orang yang menolongnya, dan menghormati orang yang telah memberinya ilmu, sarana atau peluang.
Bukanlah sifat seorang hacker apabila diberi kepercayaan memegang administrasi di sebuah server malah memanfaatkannya untuk kegiatan cracking. Atau bahkan kemudian menyerang dan menghancurkan server dari dalam ditambahi dengan memberi ejekan kepada pemilik server yang telah memberinya kesempatan. Dengan terpaksa saya sampaikan, sayapun pernah mengalaminya. Selama ini saya selalu mendukung movement anak-anak muda di dunia maya, saya senang dengan semangat mereka. Ratusan komunitas saya beri domain dan hosting gratis sebagai reward perdjoeangan mereka karena mau sharing knowledge ke teman-teman lain di tanah air. Sayangnya ada cracker yang mengaku hacker (meski tidak memiliki attitude sebagai hacker) yang mempermainkan peluang ini. Setelah puas membuat satu dedicated server yang berisi ratusan situs komunitas lain di-shutdown perusahaan penyedia server karena kegiatan phreaking yang dia lakukan, masih sempatnya mengumpat saya dengan sebutan-sebutan yang tidak manusiawi. Apakah saya kapok? Tidak :) Saya akan tetap memberi kepercayaan, dukungan server dan domain gratis bagi aktifis-aktifis dunia maya.
Hacker bukanlah orang dengan nickname, screenname atau handlename yang lucu, konyol dan bodoh. Eric S Raymond menyebut bahwa menyembunyikan nama, sebenarnya hanyalah sebuah kenakalan, perilaku konyol yang menjadi ciri para cracker, warez d00dz dan para pecundang yang tidak berani bertanggungjawab atas perbuatannya. Hacker adalah sebuah reputasi, mereka bangga dengan pekerjaan yang dilakukan  dan ingin pekerjaan itu diasosiasikan dengan nama mereka yang sebenarnya. Hacker tidaklah harus orang komputer, karena konsep hacking adalah para pembelajar sejati, orang yang penuh antusias terhadap pekerjaannya dan tidak pernah menyerah karena gagal. Dan para hacker bisa muncul di bidang elektronika, mesin, arsitektur, ekonomi, politik, dsb.
Meluruskan pemahaman masalah hacker adalah proyek penyelamatan generasi dan perbaikan bangsa. Dan ini bisa dimulai dengan memperbaiki kurikulum pendidikan kita sehingga mampu mendidik mahasiswa kita menjadi hacker sejati. Dan marilah kita bersama-sama berdjoeang supaya menjadi hacker yang bisa memberi manfaat dan yang bisa memperbaiki republik ini dari keterpurukan.

online

by Romi Satria Wahono
 
internetbusiness.gifMas Romi, saya kok jadi bingung dengan banyaknya informasi tentang peluang bisnis di Internet, ada yang bentuknya MLM, arisan online, menjadi publisher iklan, broker penjualan barang, dsb. Yang mana sih yang bisa dipercaya? (Iman, Jakarta)
Bisnis di Internet mana sih yang benar alias tidak menipu? Ini inti pertanyaan mas Iman dan juga mungkin pertanyaan kita semua. Yang pasti MLM dan arisan online berbentuk piramida uang tidak bisa dipercaya. Kalaupun kita mendapatkan untung dari proses itu, ada puluhan, ratusan atau bahkan ribuan orang dibawah root kita yang kita rugikan. Bagaimana dengan bisnis Internet yang lain? Mari kita bahas.
Kita bisa simpulkan bahwa bisnis di Internet sebenarnya terdiri dari dua jenis, yaitu bisnis menjual produk di Internet dan bisnis dengan menjadi publisher iklan di Internet. Keduanya secara lengkap saya kupas di penjelasan berikut ini.
1. BISNIS MENJUAL PRODUK DI INTERNET
Bisnis menjual produk seperti biasa, hanya memanfaatkan Internet untuk memajang produk, mengatur sistem pemesanan dan pembayaran secara online. Biasanya disebut dengan e-commerce. Contoh, Amazon.Com yang menjual buku, cd, software dan berbagai produk di Internet. Contoh di Indonesia adalah Bhinneka.Com, yang menyediakan produk komputer dan periferalnya yang memungkinkan transaksi lewat Internet. Bisnis ini juga bisa dilakukan oleh individual, misalnya seorang programmer yang menjual sendiri aplikasi, template, themes, module, maupun plugin yang dia kembangkan, melalui situs pribadinya. Biasanya sang penjual menggunakan sistem e-commerce seperti zencart dan oscommerce yang selain memiliki fitur katalog produk, juga memungkinkan pembayaran secara online dengan payment gateway seperti paypal, 2checkout.com, dsb. Sekali lagi bahwa produk yang dijual ini bisa berupa, buku, majalah, ebook, software, dokumen, mebel, alat elektronik, komputer, handphone, dsb.
2. BISNIS MENJADI PUBLISHER IKLAN DI INTERNET
Ini adalah jenis bisnis di Internet yang sedang digandrungi banyak orang, dan juga mungkin saya didalamnya ;) . Modalnya relatif kecil, karena kita hanya perlu biaya untuk domain, hosting dan situs web. Bahkan bisa kita gunakan layanan web atau blog gratisan dulu untuk memulai bisnis kita dari kecil. Yang paling penting di bisnis ini adalah IDE dalam membangun situs web atau blog beserta kontennya. Situs web atau blog yang kita bangun harus unik, anti kerumunan (belum banyak dikerjakan orang lain), dan harus bisa menarik pengguna internet untuk mengunjunginya. Dengan kata lain, kita harus bisa membuat situs yang memilik traffic tinggi, karena disinilah kekuatan bisnis Internet jenis ini. Semakin tinggi traffic situs kita, semakin tinggi pendapatan yang kita terima karena semakin banyak pemasang iklan yang mau memasang iklan di tempat kita.
Di Amerika, ada Joel Comm, pengarang buku Adsense Secrets yang bisa mendapatkan rata-rata 500 USD perhari atau Ken Calhoun yang bisa mendapatkan 300.000 USD pertahun dengan situsnya DayTradingUniversity.Com. Perlu kita ingat bahwa situs-situs besar semacam Friendster.Com juga hidup dari bisnis menjadi publisher iklan ini. Bagaimana dengan Indonesia? Ada nama-nama besar seperti Cosa Aranda yang kabarnya memiliki penghasilan lebih dari 5000 USD perbulan dari bisnis menjadi publisher iklan di Internet.
Ok apa saja jenis bisnis publisher iklan di Internet ini?
A. PROGRAM AFILIASI
Program dimana pemilik situs web atau blog akan mendapatkan komisi (atau hadiah) apabila terjadi transaksi antara perusahaan pemilik program dengan pembeli produk yang diiklankan oleh pemilik situs atau blog. Amazon.Com memiliki program afiliasi (affiliate program) yang cukup terkenal. Kita tinggal mendaftarkan diri dan memasang iklan produk Amazon.Com di situs web atau blog kita. Kita akan mendapatkan komisi (prosentase komisi tergantung produk) apabila ada orang membeli produk Amazon.Com tersebut melalui situs kita. Beberapa perusahaan lain yang menyediakan program afiliasi adalah:
B. PROGRAM ADVERTISING
Program dimana pemilik situs web atau blog akan mendapatkan uang dengan memasang iklan dari pemilik program. Besar uang yang diterima tergantung dari peraturan yang dibuat oleh pemilik program. Jenis program advertising ini bisa Cost per 1000 Impression (CPM) atau Pay Per Click (PPC). Jadi berbeda dengan program afiliasi, pada program advertising ini uang diterima tidak berdasarkan pada transaksi yang telah dilakukan, tapi berdasarkan impression alias banyaknya iklan ditayangkan (CPM) atau banyaknya klik terhadap iklan (PPC) yang dilakukan oleh pengunjung situs kita.
Contoh perusahaan yang memiliki program CPM adalah fastclick.com dan valueclickmedia.com. Sedangkan yang berbasis PPC adalah Google Adsense, yang saat ini menjadi program advertising favorit bagi pebisnis Internet di dunia. Perusahaan lain yang memiliki layanan program advertising diantaranya adalah sebagai berikut:
Berkembang juga sistem Direct Advertising dimana kita sang pemilik situs web atau blog tidak menggunakan jasa perusahaan periklanan, tapi kita sendiri yang langsung hunting dan mengelola iklan. Detik.com, kompas.com dan sistem layanan iklan banner di portal berita lain adalah salah satu contoh dari Direct Advertising. Direct Advertising juga mulai marak dilakukan secara individual oleh para blogger yang memiliki situs blog bertraffic tinggi. Saya sempat mencoba Direct Advertising untuk situs blog pribadi saya, meskipun akhirnya saya lepas lagi karena saya pikir kok tidak terlalu “elok” memasang iklan di situs blog pribadi. Nggak elok yang saya maksudkan di sini adalah, kurang bersih secara desain dan saya takut independensi blog terganggu dengan iklan produk yang berhubungan dengan opini yang saya tulis. Dengan berkembangnya waktu, mudah-mudahan suatu saat saya bisa menerima kenyataan itu :D Tapi saya tetap menerapkan Direct Advertising di situs lain yang saya bangun.
Perlu dicatat bahwa setiap perusahaan memiliki aturan dan mekanisme sendiri bagi pemasang dan publisher iklan. Kita harus mencermati berbagai aturan yang mereka tuangkan dalam bentuk Term of Service (ToS) sebelum kita mengikuti program suatu perusahaan.
Tertarik untuk ikutan bermain di bisnis Internet ini? Saya akan bahas secara mendetail berbagai bisnis Internet yang saya perkenalkan diatas pada artikel berikutnya. Paling tidak saya mulai dari program bisnis di internet yang sudah saya jalani dan berhasil mendapatkan income. Ikuti terus seri artikel ini.

Gaji: Hidup: Bekerja: Cinta

by Romi Satria Wahono
 
Menarik sekali membaca dan mengamati Peraturan Pemerintah dan Presiden berhubungan dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2006. Tahun 2006 ini ada 5 Peraturan Pemerintah dan 58 Peraturan Presiden baru berkaitan dengan PNS. Peraturan Pemerintah (No: 15, 16, 17, 18, 25) kebanyakan mengatur tentang tunjangan untuk para veteran, perintis pergerakan, pensiunan dan masalah gaji ke 13. Sedangkan Peraturan Presiden (No: 1-64) berhubungan dengan gaji pokok PNS, tunjangan struktural (eselon 1-5) dan fungsional (dosen, peneliti, widyaiswara, dsb). Sebenarnya banyak terjadi perubahan pada peraturan PNS 2006 ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, khususnya tentang masalah struktur gaji dan tunjangan, meskipun secara kuantitatif jumlah kenaikan belum terlalu signifikan.
Yang pertama, bahwa menurut peraturan presiden no 1 2006, ada kenaikan gaji pokok PNS sebesar Rp. 90.000-200.000 (tergantung golongan). Gaji pokok terendah adalah golongan Ia (masa kerja 0 tahun) sebesar Rp. 661.300 (sebelumnya Rp. 575.500), sedangkan gaji pokok tertinggi adalah golongan IVe (masa kerja 32 tahun) sebesar Rp. 2.070.000 (sebelumnya Rp. 1.800.000). Kemudian sedikit perubahan pada tunjangan jabatan struktural, eselon I (setingkat dirjen) menerima Rp. 4.500.000, eselon II (setingkat kepala pusat) menerima Rp. 2.500.000, eselon III (setingkat kepala bidang) menerima Rp. 900.000, dan eselon IV (setingkat kepala subbidang atau seksi) menerima Rp. 360.000.
Berita menarik untuk PNS yang tidak memiliki jabatan fungsional maupun struktural, ada tunjangan baru yang disebut tunjangan umum sesuai dengan Peraturan Presiden No 12 2006, besarnya adalah Rp. 175.000-190.000 (sesuai golongan). Meskipun sering disindir sebagai tunjangan pengangguran ;) saya pikir di satu sisi tunjangan umum ini positif untuk mengurangi kecemburuan sesama PNS. Dan alangkah lebih bijaknya apabila ini hanya diberikan untuk golongan I dan II, karena golongan III keatas sebenarnya bisa secara aktif mengurus jabatan fungsional sesuai dengan kompetensi unit kerja masing-masing.
Bagaimana dengan tunjangan jabatan fungsional? Supaya gampang dipahami saya ambilkan dua jabatan fungsional saja yaitu peneliti dan dosen. Untuk peneliti, Peneliti Pertama (golongan IIIa-b) akan menerima tunjangan sebesar Rp. 278.000, Peneliti Muda (golongan IIIc-d)menerima Rp. 660.000, Peneliti Madya (golongan IVa-c) Rp. 1.094.000 dan Peneliti Utama (golongan IVd-e) Rp. 1.230.000. Kemudian bagaimana dengan bapak/ibu dosen-dosen kita? Asisten Ahli akan menerima tunjangan Rp. 297.000, Lektor Rp. 552.200, Lektor Kepala menerima Rp. 709.000 dan Guru Besar akan menerima tunjangan sebesar Rp. 990.000.
Kalau ada komentar, waduh besar dong tunjangannya? hehehe kita coba analisa lagi secara mendetail, Peneliti Utama yang sudah sampai ke golongan IVe akan menerima gelar Profesor Riset, sedangkan Guru Besar juga adalah Profesor. Kalau kita hitung kembali, berapa yang sebenarnya mereka terima. Asumsi gaji pokok dan tunjangan saya hitung maksimal untuk golongan dan masa kerja, sesuai dengan peraturan presiden no 1, 24 dan 59. Tunjangan lain (anak, istri, beras, kesehatan, proyek, dsb) saya hitung secara rata-rata, mungkin ada PNS yang menerima tunjangan proyek sebulan diatas Rp. 1.000.000, tapi banyak juga yang menerima hanya Rp. 90.000 ;)
Gaji Profesor = Gaji Pokok + Tunjangan Fungsional + Tunjangan lain
Gaji Profesor = Rp. 2.070.000 + Rp. 990.000 + Rp. 900.000 (asumsi maksimal)
Gaji Profesor = Rp. 3.960.000
Gaji Peneliti Utama = Rp. 2.070.000 + Rp. 1.230.000 + Rp. 900.000
Gaji Peneliti Utama = Rp. 4.200.000
kelly-indonesiasalaryguide2006-it.jpgSaya jadi ingin membandingkan standard gaji Indonesia yang dikeluarkan oleh organisasi atau konsultan swasta, saya ambil satu penelitian yang dilakukan oleh Kelly Services tentang Indonesia Salary Guide 2006. Silakan download dan buka file PDF tersebut dan buka halaman 5 tentang salary pekerja IT (Information Technology). Gaji paling rendah adalah Helpdesk Analyst dengan standard gaji untuk pengalaman kerja 1-3 tahun antara Rp. 3-6 juta. Kalaupun kita ambil tengahnya Rp. 4.500.000, waduh ternyata masih lebih tinggi dari gaji profesor :(
Memang benar bahwa daftar gaji dari Kelly Services ini diambil dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. Saya pikir untuk perusahan di wilayah Jabotabek sepertinya sudah cukup mewakili, meskipun mungkin standard gaji tersebut terlalu tinggi untuk perusahaan-perusahaan di daerah. Ok sekarang kita ubah sedikit formulanya, kita hanya akan ambil 50% dari angka tengah standard gaji menurut Kelly Services. Misalnya Software Engineer dengan pengalaman kerja 2-3 tahun Rp. 6-10 juta, kita hitung 50% dari angka tengah, yaitu Rp. 8.000.000 x 50% = Rp. 4.000.000. Inipun masih lebih tinggi daripada gaji Profesor yang hanya Rp. 3.960.000 … weleh :(
Perlu saya garis bawahi bahwa segala asumsi perhitungan yang saya gunakan adalah salary (gaji) dan bukan income (pendapatan). Karena income relatif agak sulit diukur karena bisa didapat dari proyek sampingan, bisnis, part time, dsb dan itu memungkinkan dilakukan oleh semua orang, baik oleh seorang guru besar, konsultan maupun seorang programmer. Saya tentu ikut bergembira kalau banyak PNS yang “bad salary good income” ;)
Saya yakin bahwa gaji bukan tujuan utama orang hidup dan bekerja, tapi perlu kita renungkan salah satu teori A.H. Maslow (1960) tentang hirarki kebutuhan. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang memikili hirarki teratas, dan akan tercapai ketika kebutuhan fisiologis (basic needs) terpenuhi. Orang menjadi sulit bekerja secara cerdas, penuh ide dan profesional ketika kebutuhan fisiologis tidak tercukupi. Meskipun guyonan teman saya, “satu-satunya penduduk di dunia yang bisa mendobrak teori Maslow adalah orang Indonesia, karena tetap bisa aktualisasi diri meskipun basic needs tidak tercukupi”. Alhamdulillah kalau memang itu suatu kenyataan ;)
Bagaimanapun juga meskipun tentu belum memuaskan semua pihak, langkah pemerintah mengadakan revisi masalah gaji dan tunjangan PNS patut kita hargai. Mudah-mudahan republik ini menuju ke jalan dan arah yang semakin baik.

My Blog List

About this blog

selalu awali harimu dengan senyum

adsense link 728px X 15px

Website Meter


visitors globe

Tersesat di blog ini,


weather

I live my life for you

99

sejak 22 03 2010

free counters

Yang Lagi online,

online counter

Pengunjung sejak 22 maret 2010

Poll

Gostats -> 15 04 2010

Time

Bulan Bintang Matahari

Followers

Archive

Opo yo ?